Polisi Amankan Terduga Pelaku Kekerasan Anak di Jalan Jaksa Agung Suprapto Surabaya

Surabaya, Vonisnews.com – Seorang pria yang diduga melakukan kekerasan terhadap anak di bawah umur di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Surabaya, telah diamankan oleh pihak Polrestabes Surabaya. Kasus ini sempat menjadi viral setelah video insiden tersebut tersebar di media sosial.

Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty, membenarkan bahwa pihaknya telah menangkap terduga pelaku yang mencubit korban berulang kali hingga anak tersebut menangis kesakitan. “Iya benar, (terduga pelaku) sudah diamankan,” ujar Rina saat dikonfirmasi pada Jumat (13/12/2024).

Namun, Rina belum bisa memberikan detail terkait waktu dan lokasi penangkapan, termasuk motif pelaku melakukan tindakan tersebut. “Sabar, saat ini masih dimintai keterangan,” tambahnya.

Video Kekerasan Viral di Media Sosial

Kejadian ini terekam dalam sebuah video berdurasi 1 menit 27 detik yang diunggah oleh akun Instagram @surabaya.terkini pada Rabu (11/12/2024). Dalam video tersebut, terlihat seorang pria berkacamata mengenakan helm dan masker putih tengah menggendong seorang anak kecil di pinggir jalan.

Pria tersebut tampak mencubit paha anak tersebut berulang kali, meskipun si anak menangis kesakitan sambil meminta ampun. Video ini direkam oleh seseorang yang kebetulan berada di lokasi kejadian, tepatnya di depan Hotel Leedon.

Pengirim video menyatakan bahwa suasana di sekitar lokasi kejadian cukup sepi, sehingga ia tidak berani turun untuk memberikan pertolongan.

“Terlepas dari apa pun kesalahan anak laki-laki tersebut, seharusnya bukan dengan cara mencubitnya berulang kali,” ujar pengirim video.

Harapan Penanganan Cepat

Pengunggah video juga meminta bantuan masyarakat untuk mengidentifikasi anak tersebut agar keluarga korban bisa segera diberitahu. Kasus ini mendapat perhatian luas dari netizen yang mengecam tindakan kekerasan tersebut.

Polisi memastikan bahwa kasus ini akan ditangani secara serius dan perkembangan penyelidikan akan segera disampaikan ke publik.(DEVI)