BONDOWOSO, Vonisnews.com – Kegiatan sadapan pohon pinus, yang dikenal juga dengan nama Tusam, merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi Perum Perhutani setelah produksi kayu.
Getah yang dihasilkan dari proses sadapan ini menjadi bahan baku penting untuk produk Gondorukem dan Terpenting. Oleh karena itu, seluruh jajaran manajemen Perum Perhutani memberikan perhatian penuh terhadap operasional sadapan pinus, termasuk menyediakan pelayanan ekstra kepada para penyadap.
Imam Suyuti, Kepala Departemen (Kadep) Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Direksi Perum Perhutani, baru-baru ini melakukan lawatan kerja ke wilayah KPH Bondowoso.
Lawatan ini bertujuan untuk memantau langsung kegiatan penyadapan di lapangan serta memberikan pembinaan kepada para penyadap. Acara tersebut berlangsung di petak 50H tanaman pinus tahun 2001 RPH Wringintapung BKPH Bondowoso pada Kamis (2/9/2024).
Dalam sesi diskusi dan ramah tamah, Misbakhul Munir, Administratur Perum Perhutani KPH Bondowoso, mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi.
Di antaranya adalah lokasi sadapan yang terletak jauh dari pemukiman, persaingan dengan pekerjaan lain di luar Perhutani, dan kurangnya regenerasi tenaga kerja karena banyaknya generasi muda yang memilih bekerja di kota.
Munir juga melaporkan bahwa kebutuhan sarana dan prasarana, seperti peralatan penyadapan, telah terpenuhi, dan seluruh tenaga penyadap sudah terdaftar dalam program asuransi Amanah Gita.
Menanggapi laporan tersebut, Imam Suyuti mengingatkan para petugas lapangan untuk tidak menyerah dan terus mencari solusi atas berbagai masalah yang dihadapi.
Ia menekankan bahwa Direksi Perum Perhutani selalu siap memberikan dukungan penuh agar target produksi getah pinus dapat tercapai. Suyuti juga menginspirasi para penyadap dengan cerita tentang keberhasilan anak-anak penyadap yang mencapai gelar sarjana dan bahkan menunaikan ibadah haji berkat ketekunan orang tua mereka.
P. Deni, mewakili para penyadap, mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan dari Perhutani. Deni juga berharap adanya kenaikan harga atau tarif getah pinus untuk meningkatkan kesejahteraan penyadap.
Acara tersebut dihadiri oleh Anton Sujarwa S.Hut, Wakil ADM KSKPH Bondowoso Selatan, Mat Sudik, Kasi Madya Produksi dan Ekowisata KPH Bondowoso, serta segenap Asper KBKPH dan perwakilan KRPH produsen getah.
Dengan adanya perhatian dan dukungan ini, diharapkan kegiatan sadapan pinus dapat terus berjalan lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi semua pihak terkait.(DEVI)