Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

LaNyalla Harap Koperasi Merah Putih Jadi Solusi Korban PHK Lewat Gerakan Kembali ke Desa

najibpabean
24
×

LaNyalla Harap Koperasi Merah Putih Jadi Solusi Korban PHK Lewat Gerakan Kembali ke Desa

Sebarkan artikel ini
Img 20250506 Wa0040
Example 728x90

JAKARTA, Vonisnews.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyampaikan harapannya agar Koperasi Merah Putih yang kini hadir di hampir seluruh desa di Indonesia dapat menjadi pintu gerakan “Kembali ke Desa” (GKD). Hal ini terutama ditujukan bagi para korban pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor industri manufaktur yang saat ini tengah menghadapi gelombang badai PHK.

“Kita menghadapi fakta bahwa banyak pabrik mengurangi karyawan. Di satu sisi, banyak korban PHK berasal dari desa dan melakukan urbanisasi ke kota karena sulitnya lapangan pekerjaan di desa.

Example 300x600

Sekarang ada Koperasi Merah Putih di setiap desa. Ini harus dipikirkan agar sekaligus menjadi pintu Gerakan Kembali ke Desa, karena adanya aktivitas ekonomi,” ujar LaNyalla, Selasa (6/5/2025).

LaNyalla menegaskan, sejak menjabat sebagai Ketua DPD RI, ia telah berulang kali menyuarakan pentingnya penguatan desa sebagai pilar ekonomi nasional. Menurutnya, penguatan ekonomi desa dapat mencegah urbanisasi, sekaligus menjadi pondasi ketahanan ekonomi rakyat dan ketahanan pangan nasional.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Koperasi Merah Putih nantinya akan didanai melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank-bank milik negara. Ini diyakini mampu menjadi pengungkit ekonomi desa, asalkan penduduk desa terlibat aktif dan merasakan manfaat nyata dari keberadaan koperasi tersebut.

“Ini membutuhkan keterlibatan lintas kementerian. Mulai dari pertanian, UMKM, industri kreatif, pariwisata, perdagangan, dan lainnya, bukan hanya Kementerian Koperasi dan UKM,” tegas Ketua DPD RI ke-5 tersebut.

LaNyalla juga mengingatkan pentingnya monitoring dan evaluasi berkala terhadap perkembangan koperasi. Tujuannya agar masalah yang muncul dapat segera terdeteksi dan diatasi.

“Jangan sampai koperasi hanya didirikan lalu dibiarkan tanpa pendampingan yang intensif. Harus ada pengawasan dan evaluasi terus-menerus agar koperasi ini benar-benar memberi manfaat,” tutupnya.(Devi)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *