DENPASAR BALI, Vonisnews.com – Bahasa Bali, sebagai bagian dari seni budaya yang kaya, menjadi perhatian serius di dunia pendidikan Bali.
Rektor Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI), Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, SH,,M.Hum menegaskan pentingnya upaya pelestarian bahasa Bali untuk mencegah hilangnya warisan budaya ini di tengah arus modernisasi.
“Bahasa Bali merupakan seni budaya yang sudah ada sejak zaman nenek moyang dan menyatu dengan tradisi kita. Kalau tidak dilestarikan, lambat laun bisa hilang,” ujar Made Suarta, Sabtu (21/12/2024).
Ia menjelaskan bahwa bahasa Bali telah lama menjadi medium dalam prasasti dan lontar yang mengandung pesan-pesan leluhur. Hilangnya bahasa Bali berarti hilangnya kemampuan generasi mendatang untuk memahami warisan tersebut.
“Bali dikenal karena bahasa, seni budaya, dan adat-istiadatnya, bukan hanya karena pantai atau pulaunya. Kalau bahasa Bali tidak lagi diterapkan di dunia pendidikan, itu bisa menjadi malapetaka bagi seni budaya Bali,” tambahnya.
Peran UPMI dalam Pelestarian Bahasa Bali
Sebagai upaya pelestarian, UPMI terus membuka jurusan Bahasa Bali meskipun peminatnya minim. Made Suarta menekankan bahwa keberadaan jurusan ini adalah bagian dari komitmen untuk melestarikan seni budaya Bali.
“Pesan almarhum Gubernur Bali terdahulu, Ida Bagus Mantra, sangat jelas: apapun kondisinya, bahasa Bali tidak boleh ditiadakan. UPMI akan terus membuka jurusan Bahasa Bali sebagai upaya menjaga warisan budaya,” tegasnya.
Jurusan Bahasa Bali di UPMI juga dirancang untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sebagai guru bahasa Bali dan penyuluh bahasa. Ini sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang dicanangkan oleh Gubernur Bali Koster-Giri untuk menjaga keharmonisan dan budaya Bali.
Harapan untuk Pemprov Bali
Made Suarta berharap Pemerintah Provinsi Bali dapat lebih mengoptimalkan lulusan jurusan Bahasa Bali dengan membuka peluang kerja, baik sebagai pendidik di sekolah maupun penyuluh bahasa.
“Lapangan pekerjaan bagi lulusan bahasa Bali harus diperbanyak. Ini langkah penting untuk memastikan bahasa Bali tetap lestari dan tidak tergerus oleh zaman,” pungkasnya.
Pemprov Bali bersama institusi pendidikan seperti UPMI diharapkan dapat terus bekerja sama untuk mengintegrasikan bahasa Bali ke dalam dunia pendidikan dan membudayakannya sebagai bahasa sehari-hari.(Bud)