KPU Surabaya Pastikan RSUD Dr. M. Soewandhie Bebas Konflik Kepentingan dalam Pemeriksaan Kesehatan Bacakada Pilkada 2024Berita

Surabaya, Vonisnews.com – 29 Agustus 2024 Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, Suprayitno, memastikan bahwa pemilihan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. M. Soewandhie sebagai lokasi pemeriksaan kesehatan bakal calon kepala daerah (Bacakada) tidak menimbulkan konflik kepentingan apapun.

RSUD Dr. M. Soewandhie merupakan rumah sakit yang berada di bawah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Pemilihan rumah sakit ini, menurut Suprayitno, telah sesuai dengan Keputusan KPU Nomor 1090 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2024.

Berdasarkan aturan tersebut, KPU Kota Surabaya wajib berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat, yang kemudian memberikan rekomendasi agar pemeriksaan dilakukan di RSUD Dr. M. Soewandhie.

Menanggapi pertanyaan mengapa tidak memilih rumah sakit militer yang tidak terafiliasi dengan Pemkot Surabaya, Suprayitno menjelaskan bahwa koordinasi dengan Dinas Kesehatan secara alami mengarahkan pada rumah sakit daerah.

Namun, untuk memastikan netralitas, tim dokter yang terlibat diwajibkan mematuhi kode etik kedokteran.Direktur Utama RSUD Dr. M. Soewandhie, dr. Billy Daniel Messakh, menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga kerahasiaan dan etika dalam hubungan dokter-pasien.

Ia menegaskan bahwa dokter yang terlibat dalam pemeriksaan kesehatan bacakada akan menjaga integritas dan mematuhi perjanjian khusus dengan KPU.Pada hari yang sama, pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Armuji, menjalani tes kesehatan di RSUD Dr. M. Soewandhie sebagai bagian dari proses pencalonan mereka dalam Pilkada 2024.

Hasil dari tes kesehatan ini diharapkan dapat diterima oleh KPU paling lambat pada 1 September 2024.dr. Billy Daniel Messakh juga menjelaskan bahwa RSUD Dr. M. Soewandhie telah membentuk tim khusus yang terdiri dari 32 dokter, termasuk 15 dokter yang ditunjuk sebagai pemimpin tim untuk memastikan proses pemeriksaan berjalan lancar dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.(DEVI)