Denpasar Bali, Vonisnews.com – Sebanyak delapan mahasiswa dari STIKOM Bali Group berhasil lolos Program Kuliah Kerja (PKK) di Jepang dan lulus tes Pekerja Berketerampilan Spesifik (PBS) atau Specified Skill Worker (SSW).
Dari delapan mahasiswa tersebut, enam berasal dari ITB STIKOM Bali:
I Gede Ananda Putra Pratama (Sistem Komputer)
I Gusti Putu Susila Mantra (Sistem Informasi)
I Ketut Yudha Mahardika (Sistem Informasi)
Muhammad Abbas Syah (Sistem Informasi)
Muhammad Jhosi Muba (Sistem Informasi)
Christina Kewa Liku (Bisnis Digital)
Sementara dua lainnya dari Politeknik Nasional Denpasar:
Noviyanti Rahmadani (D3 Akuntansi)
I Putu Oko Gunawan (D3 Akuntansi)
Rahman Sabon Nama, Person In Charge (PIC) Program Kuliah Kerja di Jepang ITB STIKOM Bali, mengungkapkan bahwa para mahasiswa ini akan mengikuti tes penempatan kerja dengan perusahaan Jepang pada 4 Februari hingga pertengahan Februari 2025.
“Christina Kewa Liku akan menjalani wawancara pada 4 Februari 2025 untuk ditempatkan di Hakone Resort, Prefektur Kanagawa, sementara yang lain akan menjalani wawancara pada pertengahan Februari,” ujarnya.
Menurut Rahman, para mahasiswa yang lolos SSW ini akan ditempatkan di beberapa hotel di Kanagawa dan Shizuoka. Bahkan, dua mahasiswa telah lulus wawancara magang, yaitu Ketut Yudha Mahardika ke Saitama dan Putu Oko Gunawan ke Yamanashi.
“Setelah tiga tahun magang, mereka bisa mengubah status menjadi visa kerja atau Tokutei Ginou, sesuai regulasi pemerintah Jepang,” tambahnya.
Sementara itu, enam mahasiswa lainnya, yakni I Gede Ananda Putra Pratama, I Gusti Putu Susila Mantra, Christina Kewa Liku, Noviyanti Rahmadani, Muhammad Abbas Syah, dan Muhammad Jhosi Muba, akan menjalani wawancara untuk diberangkatkan dengan visa kerja.
Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan, menyambut gembira keberhasilan mahasiswanya dalam program ini. Ia menyoroti kecepatan mahasiswa dalam menguasai bahasa Jepang.
“Saat mengikuti kursus bahasa Jepang Juli 2024, mereka hanya butuh enam bulan untuk lulus Level N4 dan tes SSW,” kata Dadang.
Ia juga menegaskan bahwa biaya bukan kendala karena kampus siap menalangi terlebih dahulu, dan mahasiswa bisa mencicil dengan penghasilan mereka di Jepang.
“Saatnya anak muda Bali dan Nusa Tenggara memanfaatkan peluang ini. Jika menjadi mahasiswa ITB STIKOM Bali, kami akan fasilitasi mereka ke Jepang untuk masa depan lebih baik,” tambahnya.(Budi)