Surabaya, Vonisnews.com – Ketua Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Ramadhani, menyatakan sikap tegas organisasi terhadap proyek yang dinilai bertentangan dengan nilai-nilai Islam serta berdampak buruk pada ekosistem dan perekonomian masyarakat pesisir pantai Kenjeran. Pernyataan tersebut disampaikan dalam konsolidasi internal Muhammadiyah dan audiensi bersama pimpinan daerah.
Menurut Ramadhani, proyek tersebut melibatkan perubahan bentang alam yang dapat merusak ekosistem serta mengancam mata pencaharian masyarakat pesisir yang mayoritas bekerja sebagai nelayan dan petani tambak.
“Muhammadiyah telah menyampaikan pernyataan resmi kepada pihak terkait, termasuk Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, agar isu ini mendapat perhatian hingga tingkat pusat,” jelas Ramadhani.
Ia juga mengungkapkan bahwa Muhammadiyah menolak berbagai undangan terkait proyek tersebut, termasuk lokakarya yang dinilai cenderung memaksakan dukungan peserta.
“Dalam acara lokakarya terakhir, ada agenda penandatanganan MoU yang seolah memaksa peserta untuk menyetujui proyek ini, meskipun saran-saran diklaim akan dipertimbangkan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Muhammadiyah menyatakan dukungan penuh kepada masyarakat terdampak dan akan terus melakukan sosialisasi di 12 kelurahan yang terkena dampak langsung dari proyek ini.
“Kami berharap pemerintah pusat dapat mendengar aspirasi ini dan menghentikan proyek yang berpotensi merugikan masyarakat serta lingkungan,” pungkas Ramadhani.(DEVI)