Vonis.com, Pamekasan – Acara pembukaan Kaderisasi Tingkat Menengah (KTM) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang digelar oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Timur (Jatim) Menuai protes dari salah satu alumni dan pendiri GMNI Madura.
Pasalnya acara yang Bertempat di Pendopo Ronggo Sukowati Pamekasan, Madura (10/10/2024) tersebut mengundang Taufadi salah satu calon wakil bupati pamekasan, Hadirnya Cawabup tersebut dinilai berpotensi merusak kaderisasi GMNI. Sehingga forum diwarnai aksi walk out, sejumlah undangan termasuk salah satu alumni dan pendiri GMNI Madura.
Ali Gufron selaku Pendiri GMNI Madura menilai acara KTM iti terlalu mengandung unsur politik. Sedangkan menurutnya KTM merupakan kaderisasi yang harus memantapkan gagasan dan pendalaman ideologi.
“Kenapa kok malah mengundang paslon pilkada Pamekasan, apalagi yang diundang Mantan Koruptor yang saat ini punya kepentingan politik kekuasaan di pamekasan” terang Gufron yang biasa dipanggil Bos Pepeng.
Sedangkan menurutnya, Organisasi GMNI yang didirikan pada tanggal 23 Maret 1954 itu merupakan organisasi mahasiswa yang didasari ajaran Marhaenisme. dimana Marhaenisme merupakan ideologi yang diajarkan Bung Karno. Sebuah ideologi yang menentang penindasan manusia dan memperjuangkan hak-hak orang tertindas.
“Jadi kalau Mantan Koruptor yang saat ini sedang punya kepentingan politik kekuasaan di pamekasan hadir dan berada di forum Kaderisasi GMNI, ini jelas bertentangan, Saya tidak ingin kaderisasi GMNI ini di politisasi” terangnya.
Terpisah, Baisuni salah satu Alumni GMNI Madura mengatakan bahwa beberapa alumni sengaja tidak hadir.
“Sebagian alumni banyak yang tidak hadir karena sudah tau kalau acara KTM itu ada salah satu calon wakil bupati Pamekasan yang diundang, sehingga acara yang seharusnya sakral dan bermartabat dinilai ternodai oleh hadirnya salah satu calon yang tentu bernuansa kepentingan politik.” Kata Baisuni kepada awak media. (rls)