KOMINFO, Sidoarjo, vonisnews.com – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo meraih penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Award 2024 Kategori Madya. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, dalam sebuah acara yang digelar di Jakarta pada Kamis (8/8/24).
Wapres Ma’ruf Amin memberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah yang telah menunjukkan komitmen dalam melaksanakan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, menyatakan bahwa jumlah penduduk Sidoarjo saat ini mencapai 1.996.825 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.498.899 jiwa atau sekitar 75,06% telah menjadi peserta BPJS aktif, termasuk kepesertaan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Penerima Bea Iuran Daerah (PBID) melalui program UHC.
Per Juli 2024, sebanyak 155.843 jiwa telah tercover KIS PBID.“Fasilitas kesehatan di Sidoarjo sudah baik, dan jaminan kesehatan bagi warga yang tidak mampu telah diberikan. Oleh karena itu, kami berharap masyarakat dapat dilayani dengan sepenuh hati, dan jangan ada penolakan,” ujar Subandi.
Dalam kesempatan tersebut, Subandi juga mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo serta seluruh pemangku kepentingan yang telah bekerja keras agar masyarakat Kabupaten Sidoarjo bisa terjamin dalam program JKN.
“Dengan tercapainya UHC di Kabupaten Sidoarjo, fasilitas kesehatan juga harus semakin optimal dalam memberikan pelayanan. Kami akan terus memastikan bahwa seluruh penduduk Sidoarjo tetap terjamin akses layanan kesehatannya melalui program JKN-KIS,” tambah Subandi.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menyatakan bahwa BPJS Kesehatan telah bekerja keras melakukan berbagai advokasi kepada pemerintah daerah agar seluruh penduduk di masing-masing wilayah dapat diintegrasikan dengan Program JKN-KIS.
“Tercapainya predikat UHC juga harus memastikan bahwa setiap penduduk memiliki akses terhadap layanan kesehatan yang adil, merata, dan bermutu, baik itu layanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif,” kata Ali Ghufron.
Senada dengan itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sidoarjo, Munaqib, mengungkapkan bahwa UHC di Kabupaten Sidoarjo telah meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perlindungan kesehatan dari pemerintah dan mengurangi kekhawatiran.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pemkab Sidoarjo atas dukungannya terhadap BPJS Kesehatan terkait program pelaksanaan JKN-KIS. Kabupaten Sidoarjo telah mendaftarkan 100% penduduknya ke BPJS Kesehatan pada tahun 2024. Artinya, seluruh penduduk Sidoarjo akan tercover oleh program JKN-KIS jika sakit, asalkan mau di kelas 3 sesuai dengan regulasi pemerintah,” ujar Munaqib.
Ia menambahkan bahwa keberlangsungan program JKN sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah daerah. Dengan tercapainya UHC di Kabupaten Sidoarjo, hal ini merupakan prestasi bagi Pemkab Sidoarjo yang telah peduli dengan kebutuhan masyarakatnya.
“Untuk daerah yang sudah mencapai penghargaan UHC ini ada tiga kriteria: Utama, Madya, dan Pratama. Sidoarjo memperoleh Madya karena angka keaktifannya belum mencapai 80%. Rata-rata kepesertaannya masih di angka 8%. Namun, sudah memperoleh penghargaan UHC non Cut Off,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dengan UHC Non Cut Off, masyarakat Sidoarjo yang sakit saat ini juga bisa langsung di-cover oleh JKN. Ke depan, Pemkab Sidoarjo dan BPJS Kesehatan akan berkolaborasi lebih erat untuk memastikan akses layanan kesehatan bagi masyarakat, terutama saat sakit.
“Jika dibandingkan dengan tahun lalu, progres UHC Sidoarjo cukup bagus. Tahun lalu cakupannya hampir 100%, dan tahun ini sudah 100%. Angka keaktifan ini sangat penting karena jika di bawah 75%, pembayaran BPJS baru bisa aktif bulan depan. Jika angka keaktifannya 75% ke atas, pembayaran BPJS bisa langsung aktif,” pungkasnya.(DEVI)