Singaraja Bali, Vonisnews.com – Anggota DPRD Provinsi Bali dari Partai Golkar, Ida Gede Komang Kresna Budi, menyambut Hari Suci Siwaratri yang jatuh pada Senin, 27 Januari 2025, dengan penuh makna spiritual.
Ia mengajak umat Hindu untuk menjadikan momen ini sebagai waktu untuk introspeksi diri, memahami pikiran, emosi, dan ingatan melalui pelaksanaan persembahyangan.
“Hari Suci Siwaratri adalah waktu untuk melakukan pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Siwa, bagian dari Tri Murti, yang bertugas mengembalikan segala sesuatu ke asal mulanya,” ujar Kresna Budi.
Hari Suci Siwaratri merupakan momentum penting bagi umat Hindu untuk memperkuat spiritualitas melalui pelaksanaan Brata Siwaratri. Terdapat tiga kewajiban utama yang harus dilakukan:
1. Jagra (tidak tidur semalam suntuk): Melambangkan kewaspadaan batin dan perjuangan melawan kemalasan.
2. Upawasa (berpuasa): Sebagai simbol pengendalian diri dan penyerahan total kepada Siwa.
3. Monobrata (berdiam diri dan bermeditasi): Untuk merenungkan keberadaan diri dan mendekatkan jiwa kepada Tuhan.
“Melalui Brata Siwaratri yang tulus, umat Hindu diingatkan untuk terus merenung dan menyadari keberadaan diri sebagai ciptaan-Nya,” jelas Kresna Budi.
Kresna Budi juga menegaskan bahwa Hari Suci Siwaratri mengajarkan umat Hindu untuk mencapai kesadaran diri yang mencakup tiga hal:
Kesadaran bekerja dan berkontribusi: Manusia diingatkan untuk terus berperan dalam kehidupan.
Hubungan dengan Sang Pencipta: Melalui pemujaan sebagai bentuk rasa syukur.
Rasa syukur atas anugerah hidup: Semua yang ada dalam kehidupan perlu disyukuri.
Menurut Kresna Budi, Hari Suci Siwaratri bukan sekadar ritual tahunan, tetapi pengingat untuk terus hidup dengan kesadaran spiritual.
“Rahmat Siwa tidak terbatas pada malam Siwaratri saja, tetapi dapat dirasakan kapan saja jika kita hidup dengan penuh kesadaran,” tutupnya.
Kresna Budi mengajak umat Hindu di seluruh Bali untuk menjadikan Hari Suci Siwaratri sebagai momentum memperkuat hubungan spiritual dengan Tuhan dan merefleksikan tujuan hidup yang sejati.(Budi)