Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Larung Sesaji dan Fangshen: Pelestarian Budaya Nusantara di Gunung Kumbang

najibpabean
37
×

Larung Sesaji dan Fangshen: Pelestarian Budaya Nusantara di Gunung Kumbang

Sebarkan artikel ini
Img 20241212 Wa0187
Example 728x90

Malang Selatan, Vonisnews.com – Dalam rangka pelestarian budaya Nusantara, acara Sarasehan Budaya bertema Nuswantoro Nduwe Garudo sukses digelar di Pendopo Pantai Ngliyep dan Gunung Kumbang, Kamis Legi, 5 Desember 2024.

Acara ini meliputi prosesi doa, larung sesaji, pelepasan burung atau fangshen, serta berbagai kegiatan budaya lainnya yang diikuti ratusan peserta dari masyarakat, komunitas, dan instansi pemerintah.

Example 300x600

Kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian terhadap alam semesta sekaligus upaya melestarikan kearifan lokal bangsa. Turut hadir tokoh-tokoh penting seperti Ketua Paguyuban Nuswantoro Nduwe Garudo Bunda Nyimas Dewi Nawangsari, Ketua Umum Pasopati Cakra Nusantara KPAS Ki Bagus Mpu Batu, serta perwakilan dari berbagai instansi pemerintah dan TNI-Polri.

Sambutan yang disampaikan oleh perwakilan TNI AU Radar Angkatan Udara, Bapak Putra, menekankan pentingnya pelestarian budaya sebagai salah satu kekuatan bangsa.

Ketua Umum Pasopati Cakra Nusantara, KPAS Ki Bagus Mpu Batu, juga menyampaikan salam dari Dewan Pembina Utama Pasopati Nusantara, Marda TNI (Purn) Ir. Tri Bowo Budi S.

Kekayaan Tradisi di Gunung Kumbang

Acara dimulai dengan prosesi doa pembuka yang dilanjutkan dengan alunan gamelan dan atraksi Reog Singo Suryo Menggolo. Penampilan ini menjadi semakin spesial karena bertepatan dengan pengesahan Reog sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

Prosesi larung sesaji menjadi puncak acara, di mana berbagai sesaji seperti bubur sengkilo, pisang raja, kepala kambing, dan ratusan burung perkutut diarak menuju Gunung Kumbang. Doa dipimpin oleh Bunda Nyimas Dewi Nawangsari dalam suasana yang khidmat dan sakral.

Pelepasan burung perkutut di sepanjang jembatan Gunung Kumbang menjadi simbol harmoni dengan alam. Puncaknya, sesaji dilarung di laut sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan sedekah kepada alam semesta.

Melestarikan Kearifan Lokal

Acara ini menjadi pengingat pentingnya melestarikan budaya sebagai identitas bangsa. Dengan sinergi antara masyarakat, komunitas, dan pemerintah, kearifan lokal dapat terus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.

Seperti yang disampaikan salah satu peserta, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang budayanya selalu terjaga dan berkembang.” Semoga acara seperti ini dapat terus diselenggarakan demi menjaga keberlangsungan budaya Nusantara.(DEVI)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *