Denpasar Bali, Vonisnews.com – Kehadiran brand fashion asal Kanada, Arc’teryx, yang baru saja membuka gerai pertamanya di Indonesia di Beachwalk Shopping Center, Kuta, menuai sorotan dari Gubernur Bali terpilih periode 2025-2030, I Wayan Koster, Minggu (2/1/2025).
Menurut Koster, masuknya produk asing dengan modal besar dan teknologi canggih berpotensi mengancam keberlangsungan industri fashion lokal Bali.
“Kita harus berhati-hati dengan membanjirnya produk luar di pasar Bali, terutama jika kehadiran mereka menekan daya saing industri lokal,” ujar Koster.
Ia menambahkan bahwa para pengusaha kecil dan menengah di Bali sudah menghadapi banyak tantangan dalam mempertahankan eksistensi mereka. Kehadiran Arc’teryx yang menawarkan produk dengan harga hingga 30 persen lebih murah dibandingkan di luar negeri semakin mempersempit ruang gerak bagi produk lokal untuk berkembang.
“Jika produk asing bisa menawarkan harga lebih murah dengan kualitas tinggi, sementara pengrajin Bali kesulitan mengakses bahan baku dengan harga bersaing, maka ini akan menjadi masalah besar,” lanjutnya.
Koster mengingatkan bahwa strategi ekspansi brand asing seperti Arc’teryx, yang masuk dengan promosi besar-besaran dan menyasar pasar wisatawan, berpotensi mengalihkan perhatian konsumen dari produk lokal.
“Jangan sampai Bali hanya menjadi pasar empuk bagi produk luar, sementara produk lokal kita justru kehilangan daya saing,” tegasnya.
Setelah resmi menjabat, Koster berjanji akan memperjuangkan kebijakan yang berpihak pada industri lokal Bali. Salah satunya dengan mengutamakan produk berbasis kearifan lokal agar mampu bersaing dengan produk impor.
“Saatnya membangun kesadaran masyarakat untuk lebih mencintai dan mendukung produk lokal Bali agar ke depan lebih berkembang dan bisa bersaing dengan produk luar,” pungkasnya.(Budi)