Dari Mekanik hingga Pengacara: Kisah Perjuangan Ni Ketut Ratna Vitri Membela yang Terzolimi

Karangasem Bali, Vonisnews.com – Perjalanan hidup Ni Ketut Ratna Vitri Wijayanti, SH menjadi bukti bahwa tekad dan pengalaman hidup bisa mengantarkan seseorang pada profesi yang penuh makna. Sebelum terjun ke dunia hukum sebagai pengacara, Ratna mengawali kariernya sebagai seorang mekanik di dealer truk HINO, Cahya Surya Indah di Jalan Cokroaminoto, Denpasar.

Namun, panggilan hati membuatnya beralih dari dunia permesinan ke dunia hukum. Keputusan itu diambil bukan tanpa alasan. Ratna sempat mengalami permasalahan hukum yang membuatnya sadar akan pentingnya memiliki kemampuan membela diri secara hukum.

“Itu dikarenakan saya sempat menghadapi permasalahan hukum. Jadi pengacara adalah pilihan agar bisa membela diri sendiri,” ujarnya, Kamis (10/3/2025).

Sejak resmi menjadi pengacara, hari-harinya diwarnai kebahagiaan. Bukan hanya karena bisa membantu dirinya sendiri, namun juga karena dapat memberikan bantuan hukum kepada mereka yang membutuhkan, terutama mereka yang terzolimi.

Ratna telah menangani berbagai kasus, baik perdata maupun pidana. Salah satu kasus terbaru yang berhasil ia tangani adalah sengketa hak waris. Ia juga pernah menangani kasus narkoba yang menurutnya sudah berjalan dengan baik.

“Keinginan utama saya sebagai pengacara adalah membantu orang-orang yang terzolimi dalam perkara hukum. Saya pernah berada di posisi sulit mencari bantuan hukum karena alasan materi, dan saya tidak ingin orang lain mengalami hal yang sama,” tuturnya.

Komitmennya sebagai pengacara bukan hanya soal profesi, melainkan panggilan hidup. Ia bertekad selama masih bisa membantu, maka selama itu pula ia akan berjuang mendampingi masyarakat yang kesulitan secara hukum.

Perjalanan Ratna menuju dunia hukum juga tidak lepas dari pengalaman hidupnya yang beragam. Sebelum menjadi mekanik, ia aktif dalam berbagai organisasi. Ia juga pernah bekerja sebagai security wanita untuk pengawalan uang di PT. Nawakara.

Tak hanya itu, Ratna juga pernah menjadi sopir relawan pengantar jenazah menggunakan mobil ambulans milik Partai Demokrat, sebuah pengalaman yang membentuk kepekaannya terhadap pelayanan sosial.

“Selama menjadi pengacara, maka selama itu juga saya akan terus berjuang membantu orang-orang yang kesulitan dalam perkara hukum,” pungkasnya.(Budi)